2025-06-14 | admin

Potret Sistem Kesehatan di Peru: Tantangan Struktural dan Harapan di Masa Depan

Peru, negara yang terletak di Amerika Selatan dan terkenal dengan warisan budaya Inca serta pemandangan alamnya yang memukau, menghadapi tantangan besar dalam bidang kesehatan. Meskipun telah terjadi banyak kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, sistem kesehatan di Peru masih harus berjuang menghadapi ketimpangan layanan antara kota dan desa, kurangnya tenaga medis di wilayah terpencil, serta pembiayaan dan manajemen yang belum optimal.

Artikel ini membahas secara menyeluruh mengenai infrastruktur kesehatan di Peru, peran lembaga publik dan swasta, kondisi tenaga medis, tantangan yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan, serta langkah-langkah reformasi yang sedang dan akan dilakukan untuk membangun sistem medis yang lebih adil dan berkualitas.

1. Struktur Sistem Kesehatan di Peru

Sistem https://www.koisushiraleigh.com/ kesehatan di Peru terbagi dalam tiga sektor utama:

a. Sektor Publik

Layanan kesehatan publik dikelola oleh MINSA (Ministerio de Salud), yaitu Kementerian Kesehatan Peru. MINSA bertanggung jawab atas layanan kesehatan dasar untuk lebih dari 60% populasi, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

Selain MINSA, ada EsSalud (Seguro Social de Salud), sistem jaminan sosial yang dikelola oleh pemerintah namun terpisah dari MINSA. EsSalud melayani sekitar 30% penduduk, yaitu para pekerja formal dan keluarganya. EsSalud didanai oleh kontribusi dari pengusaha dan karyawan.

b. Sektor Swasta

Peru juga memiliki klinik dan rumah sakit swasta yang memberikan layanan dengan biaya lebih tinggi, namun sering dianggap memiliki fasilitas dan pelayanan yang lebih baik. Masyarakat menengah ke atas serta ekspatriat biasanya menggunakan layanan ini.

c. Sektor Nirlaba dan Internasional

Beberapa organisasi non-pemerintah (NGO) dan lembaga internasional seperti WHO, UNICEF, dan PAHO (Pan American Health Organization) berkontribusi pada proyek kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan dan terpencil.

2. Capaian dan Kemajuan Kesehatan di Peru

Peru telah mencatat sejumlah kemajuan penting dalam bidang kesehatan selama dua dekade terakhir:

  • Harapan hidup meningkat dari sekitar 70 tahun pada tahun 2000 menjadi lebih dari 76 tahun pada 2023.

  • Angka kematian anak dan ibu menurun signifikan, berkat kampanye vaksinasi dan perbaikan layanan bersalin.

  • Akses terhadap air bersih dan sanitasi meningkat, terutama di kawasan urban.

  • Program nasional vaksinasi termasuk salah satu yang paling komprehensif di kawasan Amerika Selatan.

Selain itu, Peru memiliki kebijakan kuat untuk menangani penyakit menular seperti TBC dan malaria, serta gencar melakukan kampanye pencegahan terhadap HIV/AIDS.

3. Tantangan Sistem Kesehatan Peru

Meski ada kemajuan, Peru masih menghadapi berbagai masalah struktural dalam sektor kesehatan:

a. Ketimpangan Akses

Warga di wilayah pedesaan, seperti di daerah pegunungan Andes atau hutan Amazon, sering mengalami kesulitan mengakses layanan kesehatan. Fasilitas medis terbatas, tenaga medis kurang, dan infrastruktur jalan yang buruk memperparah kondisi ini.

b. Kurangnya Tenaga Kesehatan

Distribusi dokter dan perawat tidak merata. Sebagian besar profesional medis berada di kota-kota besar seperti Lima, Arequipa, dan Trujillo, sementara daerah terpencil kekurangan tenaga medis terlatih.

c. Kualitas dan Standar Pelayanan

Kualitas pelayanan di fasilitas MINSA sering dipertanyakan. Banyak rumah sakit dan klinik kekurangan alat medis, obat-obatan, bahkan tempat tidur pasien. Waktu tunggu yang panjang juga menjadi keluhan umum.

d. Pembiayaan yang Terbatas

Anggaran kesehatan nasional masih relatif kecil dibandingkan dengan negara tetangga seperti Chile atau Kolombia. Hal ini berdampak pada kapasitas negara dalam memperluas layanan dan meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan.

4. Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Sistem Kesehatan Peru

Pandemi COVID-19 memperlihatkan dengan jelas keterbatasan sistem kesehatan Peru. Pada puncaknya, rumah sakit di seluruh negeri kewalahan menangani pasien. Peru mencatat salah satu tingkat kematian per kapita tertinggi di dunia akibat COVID-19.

Namun, krisis ini juga mendorong pemerintah untuk melakukan reformasi mendesak:

  • Peningkatan anggaran kesehatan secara signifikan.

  • Pembangunan rumah sakit darurat dan pengadaan ventilator.

  • Peningkatan distribusi vaksin hingga ke daerah terpencil.

Pandemi menjadi pelajaran penting bahwa sistem kesehatan perlu lebih tangguh dan siap menghadapi situasi darurat.

5. Upaya dan Inovasi untuk Masa Depan

Pemerintah Peru saat ini tengah mendorong sejumlah inisiatif dan reformasi:

  • Program Universal Health Coverage (UHC): Upaya memberikan akses layanan kesehatan gratis atau terjangkau kepada seluruh warga.

  • Telemedicine: Teknologi telemedis digunakan untuk menjangkau pasien di daerah terpencil. Program ini berkembang pesat sejak pandemi.

  • Kemitraan publik-swasta: Untuk mempercepat pembangunan fasilitas medis dan memperbaiki manajemen rumah sakit.

  • Peningkatan pelatihan tenaga medis lokal, khususnya bagi masyarakat asli di kawasan terpencil agar mereka bisa menjadi tenaga kesehatan komunitas.

Kesimpulan

Baca Juga: Cara Sembuh dari Amandel: Langkah-Langkah Perawatan dan Pencegahannya

Sistem kesehatan di Peru adalah potret dari kombinasi antara kemajuan signifikan dan tantangan besar. Pemerintah Peru telah menunjukkan komitmen untuk memperbaiki kualitas dan cakupan layanan kesehatan, tetapi tantangan geografis, ketimpangan sosial, dan keterbatasan sumber daya masih menjadi hambatan utama.

Dengan strategi yang tepat, dukungan internasional, dan peran aktif masyarakat, Peru dapat mewujudkan sistem kesehatan yang lebih adil, tangguh, dan inklusif di masa depan. Di tengah tantangan yang ada, harapan tetap menyala – karena kesehatan adalah hak dasar setiap manusia, dan upaya untuk mewujudkannya adalah langkah menuju kemajuan bangsa.

Share: Facebook Twitter Linkedin