Konflik antara India dan Pakistan telah berlangsung selama beberapa dekade, seringkali memuncak dalam bentuk ketegangan militer yang berujung pada bentrokan bersenjata. Salah satu dampak terbesar dari perang bukan hanya kerusakan infrastruktur atau kerugian ekonomi, tetapi juga membekas pada kondisi kesehatan India dan Pakistan. Setelah meredanya konflik atau perjanjian gencatan senjata, masyarakat yang berada di garis depan maupun daerah terdampak harus menghadapi tantangan kesehatan yang serius.
1. Dampak Langsung: Cedera Fisik dan Trauma Psikologis
Salah satu dampak paling nyata pasca perang adalah meningkatnya jumlah korban luka, baik dari pihak militer maupun warga sipil. Di wilayah perbatasan seperti Kashmir, banyak warga yang mengalami luka tembak, ledakan ranjau darat, atau terkena pecahan peluru. Rumah sakit lokal seringkali kewalahan menangani lonjakan pasien, terutama di daerah terpencil yang minim fasilitas medis.
Namun, bukan hanya luka fisik yang menghantui. Gangguan psikologis seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) menjadi masalah yang sangat serius, khususnya bagi anak-anak dan wanita yang menyaksikan kekerasan secara langsung. Di kedua sisi perbatasan, terdapat peningkatan kebutuhan akan layanan kesehatan mental, yang sayangnya belum ditangani secara maksimal.
2. Krisis Kesehatan di Pengungsian dan Zona Konflik
Perang menyebabkan ribuan warga mengungsi, baik di kamp-kamp sementara maupun menumpang di rumah keluarga lain. Kondisi sanitasi yang buruk, kekurangan air bersih, serta terbatasnya makanan bergizi menyebabkan rentetan masalah kesehatan seperti:
- Diare dan infeksi saluran pencernaan
- Gangguan pernapasan akibat debu dan asap senjata
- Wabah penyakit menular seperti demam berdarah dan malaria
Di sisi Pakistan, kamp-kamp pengungsi di dekat perbatasan Azad Kashmir menghadapi tantangan logistik untuk penyaluran bantuan medis. Di sisi India, beberapa desa di Jammu dan Kashmir juga mengalami keterisolasian dari fasilitas kesehatan karena rusaknya jalan dan jembatan.
3. Akses Kesehatan yang Terhambat dan Kekurangan Obat
Salah satu masalah besar pascakonflik adalah terganggunya akses terhadap layanan kesehatan. Banyak klinik dan rumah sakit kecil yang rusak atau tidak berfungsi karena kekurangan staf medis dan suplai obat. Pengiriman bantuan kesehatan dari pemerintah pusat sering terlambat atau tidak merata.
Selain itu, wilayah konflik yang dijaga ketat militer rajazeus membuat organisasi kemanusiaan kesulitan masuk. Hal ini berdampak besar pada penanganan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung yang terabaikan selama masa krisis.
4. Upaya Pemulihan dan Tantangan Ke Depan
Pemerintah India dan Pakistan, bersama dengan organisasi internasional seperti WHO, UNICEF, dan Palang Merah, telah berupaya mengirimkan bantuan medis dan membangun pusat layanan kesehatan darurat. Namun, upaya ini belum cukup jika tidak dibarengi dengan keamanan yang stabil dan rekonsiliasi politik.
Program rehabilitasi pascaperang juga harus menyentuh aspek kesehatan mental, pendidikan kesehatan, dan penyuluhan trauma, terutama bagi anak-anak dan perempuan.
BACA JUGA: Perawatan Medis Lengkap di Rumah Sakit Persahabatan: Pelayanan Kesehatan Terpercaya